Mengenang Berkah Erupsi Merapi 7 Tahun Silam di Balerante
Ramadan adalah bulan yang dinantikan oleh seluruh umuat Islam di
seluruh dunia. Di bulan penuh berkah inilah umat muslim berlomba-lomba
beribadah serta meningkatkan iman dan takwanya kepada Allah SWT.
Alhamdulilah, di tahun ini saya bisa kembali dipertemukan dengan bulan
Ramadan yang penuh kemuliaan ini. Nah, kebetulan sekali saat hari
pertama ramadan saya sedang ada trip di Yogyakarta dan akan mengeksplor beberapa tempat di sana, dan tentunya tetap menjalankan ibadah puasa seperti biasa.
Selepas sholat Subuh, saya Jetrani
dan teman-temannya bergegas ke utara menuju kaki Gunung Merapi,
tepatnya di Klangon. Di lokasi ini kita bisa melihat puncak Merapi lebih
dekat tanpa perlu mendaki hingga ke atas. Untuk mencapai ke sini harus
melalui jalan yang menanjak dan agak rusak, karena merupakan jalur truk
pasir, namun masih bisa menggunakan motor matic, tapi harus
hati-hati. Dari gardu pandang, terlihat dari kejauhan namun masih jelas,
puncak Merapi yang kawahnya lebar menganga.
Dari situ, perjalanan dilanjutkan ke Kalitalang, Balerante, dan masuk
wilayah Klaten, Jawa Tengah. Suatu ketika saya melewati masjid yang
tampak tidak asing sekali bagi saya. Saya tercengang, setelah dicermati
ternyata itu adalah Masjid Al Qodr yang selamat dari terjangan awan
panas erupsi Gunung Merapi 2010 silam. Yapp, pada tahun 2010 saya
bergabung dengan relawan dan SAR dalam membantu menangani erupsi bencana
Merapi, dan kebetulan wilayah Balerante ini terkena dampak yang parah
karena lokasinya yang dekat dengan Merapi.
Saat tahun 2010, awalnya seluruh relawan di tempatkan di posko ini yang
letaknya tepat di depan masjid sebagai tempat pemantauan Merapi dan
tempat berkoordiansi. Sekitar 3 hari setelah status Merapi di naikkan,
kemudian para relawan bergegas mengevakuasi penduduk di sana ke tempat
yang aman. Ternyata keputusan mereka tepat. Malamnya setelah evakuasi
terjadilah terjangan awan panas yang menerjang desa itu.
Lantunan doa dan takbir yang diucapkan mengiringi para relawan yang
melakukan evakuasi saat itu menuju tempat yang aman. Kami dihadapkan
antara hidup dan mati, karena awan panas dengan cepat sekali turun, dan
khawatir kami tidak selamat terkena sapuannya. Alhamdulilah,
kami berhasil mengevakuasi penduduk desa ini ke tempat yang aman,
meskipun banyak yang mencaci karena kami tidak sempat menyelamatkan
hewan ternak mereka.
Beberapa hari setelah terjangan awan panas itu, saya dan rekan-rekan
mencoba naik kembali untuk mengecek kondisi desa tersebut. Ternyata
sebagian besar pemukiman hancur, rata dengan tanah. Begitu juga dengan
posko relawan yang hancur dan hanya menyisakan minuman yang kemasannya
hangus terbakar. Sementara itu tak disangka, di seberangnya masih kokoh
berdiri Masjid kecil yang telah tertutup abu vulkanik. Tuhan telah
menunjukkan kekuasaannnya saat itu, dan saya hanya bisa terharu mengucap
syukur mengagumi kebesaran-Nya.
Tujuh tahun berlalu pasca erupsi Merapi akhirnya tidak sengaja saya
dipertemukan kembali dengan tempat ini saat bulan ramadan. Sejenak saya
berhenti di depan masjid untuk bernostalgia, mengenang masa-masa itu.
Kids Jaman Saiki |
Setelah itu, saya lanjutkan menuju destinasi berikutnya, yaitu
Kalitalang yang lokasinya tidak jauh dari tempat ini. Saat sampai di
lokasi saya dibuat terheran-heran, karena sudah banyak yang berubah.
Dulu yang hanya tempat pengamatan Merapi dan tempat warga mencari
rumput, kini berubah menjadi tempat wisata yang bagus dan unik yang
dikelola dengan baik oleh warga sekitar. Mereka sangat kreatif dalam
membuatnya. Di sana terdapat beberapa spot untuk melihat
pemandangan Merapi, lalu ada juga ayunan dan tulisan kata-kata mutiara
penyemangat hidup yang lucu dan sangat menghibur.
Merapi tak pernah ingkar janji. Bencananya di masa lalu kini berubah
menjadi salah satu sumber berkah penghidupan warga sekitar. Allah memang
Maha Adil, memberikan rejeki yang tidak disangka dengan jalan yang
berbeda. Kita sebagai manusia harus selalu bersyukur telah diberi
kenikmatan yang luar biasa, apalagi di bulan yang penuh berkah ini.
Sekarang tinggal menjaga dan merawatnya untuk dinikmati demi kebaikan
bersama.
No comments:
Post a Comment