Malam itu saat ke Jogja, saya sempatkan untuk mampir ke rumahnya Jet (@rezadiasjetrani) untuk sensus dan sedikit curhat :D Saya bilang mau ke Punthuk Setumbu esok hari, tapi dia menyarankan lebih baik ke Punthuk Mongkrong, karena lebih bagus dan tiket masuknya pun gak semahal Setumbu. Ok baiklah, atas saran dia, saya putuskan untuk ke Punthuk Mongkrong yang lokasinya gak jauh dari Setumbu, lagipula saya udah beberapa kali ke Setumbu, mau menjajal tempat yang baru.
Dari Jogja berangkat pukul 03.30 bersama Novi (@noviiautamii) naik motor sewaan. Saya kenal dia dari Twitternya @nebengers, dia berangkat sendirian dari Jakarta ke Jogja dan bingung mau ke mana. Kebetulan saat itu saya ada keperluan juga ke Jogja, ya sudah mending bareng aja, tapi entah kenapa dia bisa langsung percaya, padahal kan malam itu kita baru pertama ketemu. Apa dia nggak takut diculik sama saya yang berwajah syerem ini ? Itulah pertanyaan yang belum sempat saya tanyakan hingga hari ini.
Untuk menuju ke Punthuk Mongkrong, dari Jogja pergi ke arah Magelang, masuk kawasan Borobudur. Dari Borobudur belok kiri melewati Hotel Manohara. Setelah tiba di perempatan kecil masih lurus lagi menuju Balai Desa Giri Tengah, ikuti rambu-rambu yang ada, atau bisa juga gunakan GPS. Punthuk Mongkrong ini lokasinya lebih tinggi daripada Setumbu, maka tidak disarankan menggunakan motor matic, karena tanjakannya cukup terjal dan sempit.
Saat sampai di lokasi, ternyata sudah ada beberapa orang, tidak begitu ramai karena hari itu adalah hari Senin. Punthuk Mongkrong ini merupakan salah satu spot terbaik untuk memotret sunrise. Tapi sayang saat itu matahari tampaknya enggan menampakkan wujud sempurnanya karena terhalang kabut. Dalam memotret pemandangan itu, pertanyaannya bukanlah "Bagaimana caranya ?" tetapi "Kapan waktu terbaik ?". Jadi meskipun kita memotret di lokasi yang sama bisa mendapatkan hasil dan mood yang berbeda, tergantung kapan kita datangnya.
Di spot ini terdapat jembatan bambu yang berbentuk V, sangat bagus sekali, dan dapat dinaiki maksimal 3 orang. Selain itu juga lokasi ini disediakan jembatan gantung dan gardu pandang di pohon. Bila kita geser sedikit ke arah utara maka akan terlihat gunung Sindoro dan Sumbing. Gunung Merapi dan Merbabu pun terlihat jelas di balik awan. Oh iya, di lokasi ini juga terdapat batu yang dibuat untuk mengenang sejarah Pangeran Diponegoro dan pasukannya yang pernah beristirahat di sini.
Sebenarnya di kawasan ini ada spot lain yaitu Punthuk Sukmojoyo dan Pos Mati, tapi sayang saat itu matahari mulai meninggi yang menandakan saya harus turun dan berteduh agar kulit saya tidak menghitam :D
Punthuk Mongkrong, Destinasi Alternatif Selain Setumbu
by
Renky Sujarwo
on
Wednesday, September 14, 2016
Malam itu saat ke Jogja, saya sempatkan untuk mampir ke rumahnya Jet (@rezadiasjetrani) untuk sensus dan sedikit curhat :D Saya bilang m...