TIPS NAIK GUNUNG SAAT BERPUASA



Bulan ramadan adalah bulan dimana sebagian besar para pendaki muslim meliburkan diri dari segala aktifitas pendakian gunung. Tapi di bulan ini bukan berarti sama sekali tidak boleh naik gunung, karena agama tidak pernah melarang orang yang sedang berpuasa untuk mendaki gunung. Justru di bulan inilah waktu yang tepat untuk menguji diri kita dari berbagai tantangan kehidupan, bukan hanya sekedar fisik dan mental, melainkan iman dan juga ketakwaan.

Di gunung, selain kita bisa menguji seberapa batas kemampuan tubuh, juga salah satu cara untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan. Karena menurut George Mallory, gunung itu ada untuk didaki, “Because it there…”. Jadi mendakilah gunung selama gunung itu masih ada, dan selama Tuhan masih mengijinkan. Berikut ini adalah beberapa tips naik gunung saat berpuasa ala Spheriks ^_^! Semoga bermanfaat dan membawa berkah.

1. Ketika sahur, makanlah makanan bergizi, terutama yang mengandung karbohidrat dan protein. Suplemen tambahan juga sangat diperlukan. Tapi  janganlah sekali-kali sahur dengan meminum alkohol dan makan daging babi ! Soalnya itu haram, dan dilarang agama, apalagi yang dimakan adalah daging anak babi yang lahir di luar nikah dan dimakan mentah-mentah…itu hukumnya SANGAT SUPER HARAM SEKALI !!!

2. Setelah sholat Subuh, beristirahatlah yang tenang cukup.

3. Persiapkan perlengkapan & peralatan pendakian sebelum mendaki seperti biasanya. Usahakan barang bawaan tidak terlalu berat. Terapkanlah Ultralight Hiking.

4. Lakukanlah pendakian ke gunung-gunung yang jarak tempuhnya relatif singkat dan medannya tidak terlalu sulit.

5. Pendakian malam hari sangat disarankan, karena kalau haus bisa langsung minum. Tapi jangan minum alkohol, soalnya alkohol bukan minuman, tapi biasa dipakai untuk membersihkan penis saat khitanan massal.

6. Walaupun sedang berpuasa, ketika mendaki janganlah mengenakan baju koko, peci, dan sarung yang baru. Kenapa ? Takut kotor.  Karena itu akan digunakan saat lebaran.

7. Sebelum mendaki bacalah doa mendaki gunung dan lakukan pemanasan terlebih dahulu.

8. Ketika mendaki, aturlah ritme perjalanan yang konstan, jangan melangkah terlalu lebar ke samping.

9. Jangan memforsir tenaga. Bila sudah lelah segeralah beristirahat dan atur pernapasan. Atau setidaknya beristirahatlah di setiap pos yang dilewati, tapi jangan sampai minum alkohol kadaluarsa, soalnya bisa membatalkan puasa dan juga haram.

10. Selama di perjalanan haruslah tetap berpikir positif. Jangan pernah mengkhayal ketika di puncak akan ada seorang wanita cantik yang menyuapi menu berbuka puasamu sambil telanjang.

11. Harap menjaga hati, sikap, dan perkataan. Ketika tersandung atau terpeleset, janganlah kamu memaki, apalagi menyebut nama alat kelamin pacarmu dengan kencang, atau bahkan sampai menggambarnya, karena akan mengurangi pahala berpuasa.

12. Ketika melihat pemandangan yang indah, ucapkanlah Anjritt…sumpah keren banget ! Masya Allah… karena akan menambah pahala berpuasa.

13. Ketika adzan Maghrib berkumandang dari desa terdekat, segeralah berbuka puasa, dan pastikan dulu itu bukan suara rekaman adzan Subuh dari ponsel temanmu.

14. Sebelum menyantap hidangan berbuka, bacalah doa yang awalannya Allahumma laka sumtu…bukan yang awalannya Nawaitul ghusla…(soalnya itu doa mandi Junub).

15. Saat berbuka, hindari minuman yang mengandung pestisida alkohol, karena akan berdosa jika meminumnya. Tapi minumlah air putih terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan makanan yang mengandung kalori dan halal.

16. Ketika sudah mencapai puncak ucapkanlah Alhamdulilah, kalau perlu sampai sujud syukur.  Jika kamu berhasil melewati semua tantangan dan pantangan dari bawah sampai puncak tanpa membatalkan atau mengurangi pahala puasa, berarti kamu sudah layak dinobatkan sebagai Pendaki Super Beriman, yang Insya Allah akan masuk surga, Amin ya robbal alamin…

1 comment:

  1. yang kelewat. pastinya kalau naik tetap jaga sholat. jangan sampai puasa tapi gak sholat :p

    ReplyDelete